“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu” (QS. Al-Mu’min 40:60)
Dalil yang mewajibkan kita sebagai orang beriman untuk hanya berdoa (meminta) kepada Allah Swt. Allah akan mengabulkan doa kita, ketika kita berdoa padanya, tetapi terkadang kita suka bersu’udzan (berburuk sangka) kepada Allah Swt ketika doa kita tak kunjung di kabulkan, padahal doa itu sering di panjatkan ketika habis shalat fardhu dan sepertiga malam yang merupakan waktu ijabah doa.
Perlu di ketahui oleh kita semua, ternyata ijabah doa itu bermacam-macam, tidak selamanya yang kita panjatkan dalam doa, itu yang Allah Swt kabulkan, Allah Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik bagi hambanya. Sebagaimana diterangkan di dalam kitab ihya ‘Ulumuddin Juz I, halaman 306, yaitu sebagai berikut :
Nabi saw telah bersabda :”Doa seorang hamba Allah tidak akan luput dari tiga hal, yaitu 1)boleh jadi diampuni dosanya (tetapi keinginannya tidak dipenuhi) 2)Diberinya kebaikan dengan segera (di dunia) 3) kebaikan (pahala)-nya disimpan untuk di akhirat nanti.”(Riwayat Dailami di dalam Kitabul Firadaus, sedangkan Bukhari didalam kitabul Adab diriwayatkan juga oleh Hakim).
Di Dalam kitab subulussalam, Juz IV, halaman 316 dari hadis riwayat Abu Said, menurut imam ahmad sebagai berikut :
“Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan doa, bahkan bagi yang berdoa harus mendapatkan salah satu dari tiga macam yaitu, Allah menyegerakan Ijabah doanya(terkabul keinginannya), Allah menyimpan pahala doanya untuk di akhirat, atau Allah menghindarkan dia dari kecelakaan/bahaya(yang akan menimpanya)” (hadits ini di sahihkan oelh hakim)
Sumber: Persoalan Umat dalam pandangan Ulama dengan segala perubahan.